Hobi berat minum teh? Hati-hati. Ternyata, minum tujuh cangkir teh atau lebih dalam sehari justru berpotensi memicu kanker prostat pada laki-laki. Dari hasil penelitian terungkap,
mereka yang mengonsumsi
tujuh atau lebih cangkir teh
sehari berpotensi mengalami
risiko 50 persen lebih tinggi
menderita kanker prostat ketimbang mereka yang
minum tiga cangkir atau
kurang.
Peringatan itu terlontar
setelah para ilmuwan dari
University of Glasgow
meneliti kesehatan lebih dari 6.000 pria selama empat dekade. Penemuan itu seolah menumbangkan hasil penelitian sebelumnya yang menyebutkan bahwa
meminum teh justru
menurunkan risiko kanker.
Studi yang dipimpin oleh Dr Kashif Shafique dimulai
sejak 1970.
Dari ribuan pria itu, sekitar seperempat adalah penggemar berat teh yang mengonsumsi tujuh atau lebih cangkir dalam sehari. Dari jumlah itu, sekitar 6,4 persen mengalami kanker prostat setelah 37 tahun. Meski begitu Shafique belum berani memastikan apakah benar teh yang memicu kanker prostat itu. ''Kami belum tahu pasti apakah teh itu sendiri yang menjadi faktor pemicu atau apakah peminum teh justru punya gaya hidup sehat sehingga hidup lebih lama dan pada akhirnya mengalami kanker
prostat yang biasa dialami orang-orang lebih tua,''
ujarnya.
Namun, tak ada salahnya
waspada, bukan? Yang
pasti, segala yang berlebihan boleh dibilang tidak baik.
mereka yang mengonsumsi
tujuh atau lebih cangkir teh
sehari berpotensi mengalami
risiko 50 persen lebih tinggi
menderita kanker prostat ketimbang mereka yang
minum tiga cangkir atau
kurang.
Peringatan itu terlontar
setelah para ilmuwan dari
University of Glasgow
meneliti kesehatan lebih dari 6.000 pria selama empat dekade. Penemuan itu seolah menumbangkan hasil penelitian sebelumnya yang menyebutkan bahwa
meminum teh justru
menurunkan risiko kanker.
Studi yang dipimpin oleh Dr Kashif Shafique dimulai
sejak 1970.
Dari ribuan pria itu, sekitar seperempat adalah penggemar berat teh yang mengonsumsi tujuh atau lebih cangkir dalam sehari. Dari jumlah itu, sekitar 6,4 persen mengalami kanker prostat setelah 37 tahun. Meski begitu Shafique belum berani memastikan apakah benar teh yang memicu kanker prostat itu. ''Kami belum tahu pasti apakah teh itu sendiri yang menjadi faktor pemicu atau apakah peminum teh justru punya gaya hidup sehat sehingga hidup lebih lama dan pada akhirnya mengalami kanker
prostat yang biasa dialami orang-orang lebih tua,''
ujarnya.
Namun, tak ada salahnya
waspada, bukan? Yang
pasti, segala yang berlebihan boleh dibilang tidak baik.